Wednesday, April 18, 2007

DARI KITAB ABWABULFAROJ hal.156


CUKUP, YAA SAMII' ; YAA 'ALIIM

"FASAYAKFIIKAHUMULLOH, WAHUWASSAMII'UL'ALIIM"

(ALBAQOROH 137)


Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu Telah beriman kepadanya, sungguh mereka Telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, Sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan mencukupi kamu dari mereka. dan Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

Pada surat Al-Baqoroh ayat 137 ini Alloh Ta'ala menempatkan dua sifatNya AS-SAMII' = YANG MAHA MENDENGAR dan AL-'ALIIM = YANG MAHA MENGETAHUI pada penghujung ayat. Namun yang perlu dicermati adalah sebelum penyebutan dua dari Asma'ul Husna tersebut, Alloh Ta'ala menyebutkan terlebih dahulu kalimat janji :


FASAYAKFIIKAHUMULLOH
(Maka Allah akan mencukupi kamu dari mereka).


Ketika seseorang sudah dicukupi oleh Alloh Ta'ala dalam segala hal yang diperlukan maka itu artinya kesejahteraan dan ketentraman hidup sudah ia dapatkan. Tentu hal ini adalah dambaan setiap insan. Kita sebagai seorang yang beriman, juga mempunyai dambaan hidup dan keinginan untuk selalu dalam kecukupan dan ini telah dijaminkan oleh Alloh Ta'ala dan Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam lewat sebuah isyarat doa beliau :


Robbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanah wa fil-aakhiroti hasanah waqinaa 'adzaaban-naar.


Kebaikan akhirat bersifat kekal dan semuanya sempurna. Akan tetapi kebaikan dunia sering kali dirasa kurang oleh banyak orang. Misalnya saat-saat seseorang terkena penyakit malas, kurang semangat, baik karena kecapekan fisik atau fikiran. Apalagi seseorang sudah terkena "virus" bosan atau "bakteri" kejenuhan. Maka seringkali kebaikan yang sebenarnya sudah sering dirasakan atau kenikmatan yang telah banyak ia didapatkan seakan kurang, hilang, lenyap atau bahkan sirna sama sekali. Keluh-kesah yang berujung pada menurunnya etos dan semangat kerja bisa-bisa berakibat pada munculnya perbuatan tercela yang juga akan menambah tumpukan dosa pada jiwa. Misalnya karena jenuh seseorang mudah mengumpat, karena capek seseorang mudah mendahulukan okol dari pada akalnya. Dan hal ini akan menambah kekeruhan perasaan dia sendiri.


Maka pada saat itulah sebetulnya diperlukan solusi-solusi awal yang bersifat praktis dan sederhana namun cepat meng-upgreat kembali pada kondisi semangat awal atau normal. Dan di antara solusi tepat itu adalah memperbanyak baca Yaa Samii' dan Yaa 'Aliim saat-saat kondisi jiwa atau raga yang lagi mengalami down tersebut. Meski hanya dengan menyebut 2 kata sifat Alloh Ta'ala akan tetapi manfaatnya bisa berdobel-dobel bahkan berlipat-lipat. Sebab dalam ayat ke-137 surat Albaqoroh di atas ada janji Alloh Ta'ala yang Maha mencukupi dan memenuhi hajat semua kebutuhan manusia. Karena Alloh Ta'ala tidak akan pernah inkar terhadap janji-janjiNya. Sebab Alloh Ta'ala Maha Mendengar semua permintaan dan keinginan semua manusia. Karena Alloh Ta'ala Maha Mendengar jeritan hati manusia, bahkan apa saja yang terlintas dalam hati sanubari manusia. Sebab Alloh Ta'ala Maha mengetahui seluruh kebutuhan hambaNya. Karena Alloh Ta'ala Maha mengetahui apa saja yang diperlukan hambaNya. Sebab Alloh Ta'ala Maha mengetahui hal-hal yang terbaik untuk hambaNya.


Dan di antara hal yang terbaik untuk seorang hamba Alloh adalah tercukupinya segala sesuatu yang sedang atau pas dibutuhkan. Maka daripada seseorang mengumpat yang tiada guna dan manfaat, lebih baik energi untuk mengeluarkan kata-kata umpatan tersebut dialihkan untuk berdzikir dan menyebut dua nama dan sifat Alloh (Yaa Samii') yang Maha Mendengar dan (Yaa 'Aliim) yang Maha Mengetahui. Maka Apalagi bagi seseorang punya hajat, keinginan untuk segera tercapainya cita-cita dan segala maksudnya, tentu tips mudah dan sederhana ini patut segera diistiqomahkan.


Abuya As-Sayyid Muhammad bin 'Alawy Al-Maliky Al-Hasany (Qoddasallohu Sirrohu wa Yarhamuhu) dalam kitabnya ABWABUL FAROJ hal.156 beliau menjelaskan bahwa salah satu manfaat yang telah teruji dan sering teruji-cobakan dari ayat yang mulia tersebut adalah apabila seseorang berdo'a (setelah baca basmalah-hamdalah. red) hendaklah diawali dengan bacaan :


YAA SAMII'U YAA 'ALIIMU YAA HASIIBU YAA KAAFII
(Delapan puluh kali),


Kemudia membaca :
FASAYAKFIIKAHUMULLOH, WAHUWASSAMII'UL'ALIIM (ALBAQOROH 137)
(Dua Puluh Delapan kali)


Kemudian membaca sholawat 11 kali dengan memilih shighot (bacaan) sholawat ALMUNJIYYAAT :


Yaa Alloh limpahkanlah sholawat kepada nabi Muhammad, yang dengan barokah sholawat tersebut Engkau menyelamatkan kami dari segala teror dan bahaya dan dengan barokah sholawat tersebut Engkau memenuhi segala hajat kami dan dengan barokah sholawat tersebut Engkau membersihkan kami dari segala kejelekan dan dengan barokah sholawat tersebut Engkau mengangkat kami di sisiMu pada derajat tertinggi dan dengan barokah sholawat tersebut Engkau menyampaikan kami pada puncak tujuan dari segala kebaikan dalam hidup dan setelah mati, dan semoga sholawat tersebut juga engkau limpahkan kepada keluarga Nabi dan sahabat-sahabat Nabi. Demikian juga, berikanlah keselamatan kepada mereka dengan keselamatan yang banyak.

Dan berikut ini adalah do'a yang dibaca setelah Sholawat Munjiyat di atas:





YA ALLOH YANG MAHA MENCUKUPI SEGALA SESUATU YANG PENTING, YANG MAHA MENGABULKAN DO'A-DO'A, YANG MENURUNKAN AYAT-AYAT PEMBUKTIAN, AKU MEMOHON KEPADAMU DENGAN PERANTARA NAMAMU YANG MAHA MENGHITUNG LAGI MAHA MENCUKUPI DAN DENGAN LUAPAN PERTOLONGANMU YANG MAHA SEMPURNA LAGI MAHA MENCUKUPI, SUDILAH ENGKAU MENOLONGKU DENGAN BENTANGAN PERTOLONGANMU. DAN SUDILAH ENGKAU MENYEMATKAN KEPADAKU MAHKOTA KEMULIAAN DARI KEMILAU CAHAYAMU YANG ELOK, YANG DENGAN MAHKOTA ITU ENGKAU MENJAGAKU DARI SEGALA SESUATU YANG MENYEBABKAN KERENDAHAN DAN KEHINAAN. DAN BUATKANLAH UNTUKKU TENDA KECUKUPAN. DAN JAGALAH DIRIKU WAHAI DZAT PENJAGA LAGI MAHA MENJAGA DENGAN PANDANGAN PENJAGAAN DAN PEMELIHARAAN. DAN CEGAHLAH / LINDUNGILAH AKU DARI SEGALA KEMULIAAN YANG MENGHINAKAN YANG MEMBUAT WAS-WAS (MEMBUJUK) HATIKU ATAU YANG MEMBUAT MATAKU JADI TERBELALAK HINGGA AKU TERPINANG OLEH RAHASIA SELURUH PERTOLONGAN(MU) DAN TERCAPAINYA SELURUH KEHENDAK(MU).

FASAYAKFIIKAHUMULLOH, WAHUWASSAMII'UL'ALIIM (ALBAQOROH 137)


Maka Allah akan mencukupi kamu dari mereka.

dan Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.


DAN SEMOGA ALLOH MELIMPAHKAN SHOLAWAT DAN SALAMNYA KEPADA NABI MUHAMMAD, JUGA KEPADA KELUARGA DAN SAHABAT-SAHABATNYA.

ABWABUL FAROJ EDISI KE-2

BEBAS dari
SUSAH & GELISAH
Termasuk hal terpenting dalam Abwabul Faroj adalah usaha seseorang untuk selalu menghilangkan rasa susah, gelisah juga dosa dalam dirinya. Misalnya dengan selalu menyibukkan diri untuk membaca doa-doa yang berfaidah untuk menyenangkan atau menghibur hati dan melepaskan kepenatan hati atau doa-doa yang menjadikan hilangnya ketakutan dan kesusahan serta sirnanya kesumpekan dan kabut dalam hati.
Usaha-usaha tersebut adalah apa saja yang pernah diajarkan Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam juga dari ulama’ Salafus-sholih Rodliyallohu ‘Anhum, diantaranya adalah:

Barangsiapa lagi Bete’ atau mengalami susah atau gelisah maka hendaknya ia membaca doa dengan kalimat yang pernah diajarkan oleh Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam kepada Abu Musa Al-Asy’ary Rodliyallohu ‘Anhu berikut ini:


ALLOHUMMA INNI 'ABDUKA WABNU'ABDIKA WABNU AMATIKA, NASHIYATY BIYADIKA, MAADLIN FIYYA HUKMUKA 'ADLUN FIYYA QODLO'UKA, AS'ALUKA BIKULLISMIN HUWA LAKA SAMMAITA BIHI NAFSAKA AU ANZALTAHU FII KITABIKA AU 'ALLAMTAHU AHADAN MINKHOLQIKA AUWISTA'TSARTA BIHI 'ILMULGHOIBI 'INDAKA; ANTAJ'ALAL QUR'ANA ROBII'A QOLBY, WANUURO SHODRY, WAJALAA'A CHUZNY WADZAHAABA HAMMY.


Artinya; “Ya Alloh sesungguhnya aku adalah hambamu juga seorang anak dari hamba lelaki-Mu serta seorang anak dari hamba perempuanMu. Jiwaku dalam kekuasaanMu. Telah Engkau tetapkan hukum padaku. KeputusanMu adalah keadilan bagiku. Aku memohon kepadaMu dengan seluruh nama yang Engkau menyebutnya untuk dzatMu atau nama-nama yang telah Engkau turunkan dalam kitabMu atau nama-nama yang telah Engkau ajarkan kepada salah seorang dari makhlukMu, atau nama-nama yang telah membekas dalam ilmu ghoib di sisiMu, Semoga Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penawar hatiku, cahaya hatiku, pelenyap susahku dan penghilang gelisahku.”


Salah seorang sahabat ada yang bertanya: Sesungguhnya orang yang menipu akan ditipu (terbalas) dengan kalimat ini?
Rosululloh menjawab : ya..! betul.


Rosululloh bersabda lagi: ucapkan doa tersebut pada mereka dan ajarkanlah pada mereka. Sebab barang siapa membacanya serta mengajarkannya pada mereka maka Alloh akan menghilangkan susahnya dan memanjangkan kesenangannya.


Hadits riwayat Imam Achmad dalam kitab Musnadnya disebutkan para perowi hadits ini Tsiqoot (terpercaya) sedang sanadnya shohih.

Lihat kitab Majma’ Az-Zawaid juz 10 halaman 136.


Dalam riwayat yang berbeda Ibnu Mas’ud menjelaskan bahwa Rosululloh bersabda bahwa seseorang tidak akan terkena kesusahan dan kegelisahan sedang dirinya berdoa dengan doa seperti do’a di atas.


Kemudian Rosululloh bersabda lagi: “Hendaknya orang yang mendengar do’a ini mengajarkannya pada orang lain.”


Dari Ibnu Abbas Rodliyallohu ‘Anhuma bahwa Rosululloh pernah bersabda : Barang siapa mengucapkan doa:

LAA ILAHA ILLALLOH QOBLA KULLI SYAI’IN
LAA ILAHA ILLALLOH BA’DA KULLI SYAI’IN
LAA ILAHA ILLALLOH YABQO ROBBUNA WA YAFNAA KULLI SYAI’IN

“Tiada Tuhan kecuali Alloh sebelum segala sesuatu,
Tiada Tuhan kecuali Alloh setelah segala sesuatu,
Tiada Tuhan kecuali Alloh, Tuhanku kekal dan segala sesuatu akan sirna.”
Maka orang yang berdo’a tersebut akan diselamatkan dari susah dan gelisah.

Hadits riwayat Imam Ath-Thobarony. Lihat kitab Majma’ Az-Zawaid juz 10 halaman 137.

ALFAWATIH (SAMBUNG SANAD dan RUH GURU DENGAN DO'A ALFATIHAH)


KAKEKGURUKITA



ALFAATIHAH BINIYYATIL QOBUL WATAMAAMI KULLI SUUL WA MA'MUUL WA SHOLAHISY-SYA'NI DHOOHIRON WA BAATHINAN FIDDIINI WAD-DUN-YA WAL AAKHIROH DAAFI'ATAN LIKULLI SYARRIN JAALIBATAN LIKULLI KHOIRIN LANAA WALIWAALIDIINAA WA AULAADINAA WALIMASYAAYIKHINAA WA AHBAABINAA FIDDIN MA'ALLUTHFI WAL 'AAFIYAH WA 'ALAA NIYYATI ANNALLOHA YUNAWWIRU QULUUBANAA WA QOWAALIBANAA MA'ALHUDAA WATTUQOO WAL'AFAAFA WALGHINAA WALMAUTI 'ALAA DIINIL ISLAAMI WAL IIMAAN, BILAAMIHNATIN WALAMTIHAN BIHAQQI SAYYIDI WALADI 'ADNAAN WALIKULLI NIYYATIN SHOOLIHAH WA ILAA HADLROTIN NABIYYI SHOLLALLOHU 'ALAIHI WASALLAM BISIRRIL FAATIHAH.... wa LIABUYA ASSAYYID MUHAMMAD BIN ALAWY ALMAALIKY ALHASANY BIANNALLOHA YARHAMUHU WAYU'LI DAROJAATIHI FILJANNAH WAYU'IIDU ALAINAA WA ACHMAD QOWIM SYIBLY ABU 'AROVAH MINBAROKAATIHI WA ASROORIHI FIDDIINI WADDUN-YA WAL AAKHIROH BISIRRIL FAATIHAH....


WA ILAA HADLROTI WAALIDI WAMUROBBI RUUHI MUHAMMAD CHAMIM BIN MUHAMMAD FARHAAN BIN ABDIRROHMAAN BISIRRIL FAATIHAH....


WA ILAA HADLROTI USTAADZI FIL QUR'AANI;MUHAMMAD ZUBAIR ABDULKARIM BUNGAH, MUHAMMAD SA'ID NGAREN, ABUNA'IM LANGGARWETAN LERAN, MUHAMMAD THOOHIR BUNGAH, WA MUHAMMAD IKLIL BUNGAH, bisirril faatihah....


BISMILLAH MAASYAA ALLOH LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH


Abwabul Faroj
Salah satu karya monumental Abuya Assayyid Muhammad bin Alawy Al-Maliky Al-Hasany (Allohu Yarhamuhu) adalah kitab Abwabul Faroj (pintu-pintu kebahagiaan).
Muhammad Sulaiman Faroj menjelaskan dalam Taqdim (istilah pembukaan/muqoddimah dalam kitab ini) bahwa dalam kitab ini Abuya mengumpulkan do’a-do’a yang berdasarkan dari Rosuluilloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam juga dari keluarga dan ahli bait Nabi yang suci, para shohabat nabi yang terpilih, juga diambil pula dari para ulama’ salafush sholihin yang belum pernah terbukukan sebelumnya. Sudah barang tentu Abuya melakukan hal ini dengan melalui penelitian keilmuan atau Uslub yang sangat detail serta pen-tahqiq-an yang benar-benar teliti dengan mengetengahkan dalil-dalil syar’iyahnya yang shohihah. Abuya juga menjelaskan dengan detail tatacara dzikir dan doa yang termuat dalam kitab ini. Bahkan rahasia urutan dan hitungan dzikir dan doa tersebut juga dijelaskan beserta sebab-sebab diterima dan kabulkannya dzikir dan do’a tersebut oleh Alloh Ta’ala.
Diantara pintu-pintu kebahagiaan atau Abwabul Faroj yang agung adalah DOA. Sebab doa adalah miftahul haajah ‘kunci kebutuhan’. Doa merupakan tempat refresh orang-orang yang punya beban, tempat kembali bagi orang-orang tertekan juga sebagai tempat yang sejuk untuk bernafas bagi orang-orang yang tersedak.
Maka Alloh Ta’ala memerintahkan kita untuk selalu berdo’a melalui firmanNya dalam surat Al-A’roof ayat 55 :
55. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas[549].
[549] Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta.


surat Ghoofir ayat 60 :
60. Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
[1326] yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.
Maka ketika ada orang-orang yang enggan atau dengan sengan meninggalkan doa maka Alloh Ta’ala telah memberikan kecaman pada mereka sebagaimana firman Nya dalam surat
Al Mu’minun ayat 76 :


76. Dan Sesungguhnya kami Telah pernah menimpakan azab kepada mereka[1015], Maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri.
[1015] yang dimaksud dengan azab tersebut antara lain kekalahan mereka pada peperangan Badar, yang dalam peperangan itu orang-orang yang terkemuka dari mereka banyak terbunuh atau ditawan, dan musim kering yang menimpa mereka, hingga mereka menderita kelaparan. (lihat ayat 75).

62. Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi[1104]? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).
[1104] yang dimaksud dengan menjadikan manusia sebagai khalifah ialah menjadikan manusia berkuasa di bumi.
Berita gembira dari Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam bagi seseorang yang diterima do'anya bahwa ia termasuk golongan Marhumin ; orang-orang yang dirohmati Alloh. Rosululloh bersabda :





Artinya : "Barangsiapa diantara kalian telah dibukakan pintu do'anya, maka berarti telah dibukakan baginya pintu-pintu rohmat. Dan tidaklah Alloh lebih senang dimintai kecuali dimintai kesehatan".
(HR. At-Turmudzy dan Al-Hakim).
Kabar gembira lain juga pernah disampaikan Rosululloh, bahwa orang yang berdo’a itu dalam lindungan dan tanggungan khusus dari hadapan Alloh Ta’ala . Bagaikan sebuah pedang bagi seorang prajurit dalam sebuah peperangan, disamping berfungsi sebagai alat penyerang untuk mengalahkan musuh juga sebagai pelindung dari serangan musuh. Sebagaimana hadits riwayat Al-Haakim Rosululloh bersabda; "Doa adalah pedang orang mukmin, dan tiang agama juga cahaya langit dan bumi". Sedang hadits riwayat Ibnu Hibbaan juga Al-Haakim Rosululloh bersabda: "Janganlah kamu merasa lemah dalam berdo’a, Karena sesungguhnya seseorang tidak akan mendapat bahaya (rusak) bila (selalu) beserta do’a".
Pada kesempatan yang lain Rosululloh bersabda:
"Maukah kalian saya tunjukkan apa saja yang akan menyelamatkan kalian dari musuh-musuh kalian dan yang akan melancarkan rizqi kalian? (Yaitu); kalian selalu berdo’a kepada Alloh pada siang dan malam kalian, karena sesungguhnya do’a adalah pedang seorang mukmin". Hadits riwayat Abu Ya’laa.
Doa seseorang pasti akan dikabulkan dan diterima oleh Alloh. Rosululloh bersabda :
"Sesungguhnya Alloh itu Maha hidup dan Maha Dermawan. Alloh malu bila seseorang menengadahkan kedua tangannya berdo’a kepadaNya kemudian tertolak dengan tangan hampa".
Hadits Riwayat Abu Dawud dan At-Turmudzy.
Ibnu Maajah menganggap hadits ini sebagai hadits hasan. Begitu juga Ibnu Hibbaan dalam kitab shohihnya. Dan Al-Hakim berpendapat bahwa hadits ini Shohih atas persyaratan Al-Bukhory dan Muslim.
Rosululloh pernah bersabda yang artinya:
"Sesungguhnya Alloh itu Maha Kasih dan Maha Dermawan. Alloh malu pada hambaNya bila ia menengadahkan kedua tangannya untuk berdo’a kepadaNya kemudian tidak ada kebaikan yang di taruh pada kedua tangan itu". Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al-Haakim. Menurut beliau sanad hadits ini shohih.
Kemudian bentuk atau cara dikabulkan doa seseorang adalah apa saja yang dilakukan oleh seseorang yang berdo'a akan berdampak kebaikan baginya. Baik yang ditemukan atau dirasakan langsung atau tidak langsung. Sebab seluruh aktifitas orang yang berdo'a itu baik, baik ia mengerti atau tidak mengerti. Karena itu Rosululloh bersabda yang artinya:
"Tidaklah seorang muslim berdo'a dengan satu permintaan yang di dalamnya tidak ada dosa juga tidak ada usaha untuk memutus kefamilian, kecuali Alloh akan memberikan padanya salah satu dari tiga hal:
Adakalanya Alloh akan menyegerakan permintaannya
Adakalanya Alloh akan menyimpan untuk (diterima) di akhirat
Adakalanya Alloh akan menolak keburukan darinya sepadan dengan doa yang diminta.
Maka para sahabat berkomentar ;"Kalau begitu kita akan memperbanyak do'a". Maka Rosululloh menanggapinya dengan sabda beliau: "Allohu Aktsaru ; Alloh Maha (memberi) yang lebih banyak." Hadits riwayat Ahmad dan Al-Bazzaar dan Abu Ya'laa dengan sanad yang Jayyid/baik.
Imam Al-Haakim berkata : Hadits ini sanadnya shohih.
Bahkan secara terperinci Rosululloh menjelaskan kepada seluruh manusia hingga betul-betul jelas perkaranya, bahwa semua akan terlihat buah dari sebuah do'a meskipun do'a tersebut disangka belum terkabulkan.
Rosululloh bersabda: "Alloh akan memanggil seorang mukmin pada hari Qiyamat sehingga ia berada tepat dihadapanNya. Alloh bertanya: wahai hambaku, sungguh aku telah memerintahkan kepadamu untuk berdoa kepadaku dan Aku janjikan kepadamu untuk mengabulkanmu, maka apakah kamu sudah berdo’a kepadaku? Orang mukmin itu menjawab: ya wahai Tuhan. Alloh menjelaskan: Adapun kamu berdoa kepadaku pastilah Aku akan mengabulkannya,. Adapun kamu pernah berdo’a pada hari itu agar Aku memberi kelapangan kepadamu atas kesusahan yang menimpamu maka apakah Aku berikan itu kepadamu? Orang mukmin itu menjawab: ya wahai Tuhan. Alloh menjelaskan: Sesungguhnya Aku menyegerakan hal itu kepadamu sewaktu kamu masih di Dunia.