Abwabul Faroj
Salah satu karya monumental Abuya Assayyid Muhammad bin Alawy Al-Maliky Al-Hasany (Allohu Yarhamuhu) adalah kitab Abwabul Faroj (pintu-pintu kebahagiaan).
Muhammad Sulaiman Faroj menjelaskan dalam Taqdim (istilah pembukaan/muqoddimah dalam kitab ini) bahwa dalam kitab ini Abuya mengumpulkan do’a-do’a yang berdasarkan dari Rosuluilloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam juga dari keluarga dan ahli bait Nabi yang suci, para shohabat nabi yang terpilih, juga diambil pula dari para ulama’ salafush sholihin yang belum pernah terbukukan sebelumnya. Sudah barang tentu Abuya melakukan hal ini dengan melalui penelitian keilmuan atau Uslub yang sangat detail serta pen-tahqiq-an yang benar-benar teliti dengan mengetengahkan dalil-dalil syar’iyahnya yang shohihah. Abuya juga menjelaskan dengan detail tatacara dzikir dan doa yang termuat dalam kitab ini. Bahkan rahasia urutan dan hitungan dzikir dan doa tersebut juga dijelaskan beserta sebab-sebab diterima dan kabulkannya dzikir dan do’a tersebut oleh Alloh Ta’ala.
Diantara pintu-pintu kebahagiaan atau Abwabul Faroj yang agung adalah DOA. Sebab doa adalah miftahul haajah ‘kunci kebutuhan’. Doa merupakan tempat refresh orang-orang yang punya beban, tempat kembali bagi orang-orang tertekan juga sebagai tempat yang sejuk untuk bernafas bagi orang-orang yang tersedak.
Maka Alloh Ta’ala memerintahkan kita untuk selalu berdo’a melalui firmanNya dalam surat Al-A’roof ayat 55 :
55. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas[549].
[549] Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta.
surat Ghoofir ayat 60 :
60. Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
[1326] yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.
Maka ketika ada orang-orang yang enggan atau dengan sengan meninggalkan doa maka Alloh Ta’ala telah memberikan kecaman pada mereka sebagaimana firman Nya dalam surat
Al Mu’minun ayat 76 :
76. Dan Sesungguhnya kami Telah pernah menimpakan azab kepada mereka[1015], Maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri.
[1015] yang dimaksud dengan azab tersebut antara lain kekalahan mereka pada peperangan Badar, yang dalam peperangan itu orang-orang yang terkemuka dari mereka banyak terbunuh atau ditawan, dan musim kering yang menimpa mereka, hingga mereka menderita kelaparan. (lihat ayat 75).
62. Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi[1104]? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).
[1104] yang dimaksud dengan menjadikan manusia sebagai khalifah ialah menjadikan manusia berkuasa di bumi.
Berita gembira dari Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam bagi seseorang yang diterima do'anya bahwa ia termasuk golongan Marhumin ; orang-orang yang dirohmati Alloh. Rosululloh bersabda :
Artinya : "Barangsiapa diantara kalian telah dibukakan pintu do'anya, maka berarti telah dibukakan baginya pintu-pintu rohmat. Dan tidaklah Alloh lebih senang dimintai kecuali dimintai kesehatan".
(HR. At-Turmudzy dan Al-Hakim).
Kabar gembira lain juga pernah disampaikan Rosululloh, bahwa orang yang berdo’a itu dalam lindungan dan tanggungan khusus dari hadapan Alloh Ta’ala . Bagaikan sebuah pedang bagi seorang prajurit dalam sebuah peperangan, disamping berfungsi sebagai alat penyerang untuk mengalahkan musuh juga sebagai pelindung dari serangan musuh. Sebagaimana hadits riwayat Al-Haakim Rosululloh bersabda; "Doa adalah pedang orang mukmin, dan tiang agama juga cahaya langit dan bumi". Sedang hadits riwayat Ibnu Hibbaan juga Al-Haakim Rosululloh bersabda: "Janganlah kamu merasa lemah dalam berdo’a, Karena sesungguhnya seseorang tidak akan mendapat bahaya (rusak) bila (selalu) beserta do’a".
Pada kesempatan yang lain Rosululloh bersabda:
"Maukah kalian saya tunjukkan apa saja yang akan menyelamatkan kalian dari musuh-musuh kalian dan yang akan melancarkan rizqi kalian? (Yaitu); kalian selalu berdo’a kepada Alloh pada siang dan malam kalian, karena sesungguhnya do’a adalah pedang seorang mukmin". Hadits riwayat Abu Ya’laa.
Doa seseorang pasti akan dikabulkan dan diterima oleh Alloh. Rosululloh bersabda :
"Sesungguhnya Alloh itu Maha hidup dan Maha Dermawan. Alloh malu bila seseorang menengadahkan kedua tangannya berdo’a kepadaNya kemudian tertolak dengan tangan hampa".
Hadits Riwayat Abu Dawud dan At-Turmudzy.
Ibnu Maajah menganggap hadits ini sebagai hadits hasan. Begitu juga Ibnu Hibbaan dalam kitab shohihnya. Dan Al-Hakim berpendapat bahwa hadits ini Shohih atas persyaratan Al-Bukhory dan Muslim.
Rosululloh pernah bersabda yang artinya:
"Sesungguhnya Alloh itu Maha Kasih dan Maha Dermawan. Alloh malu pada hambaNya bila ia menengadahkan kedua tangannya untuk berdo’a kepadaNya kemudian tidak ada kebaikan yang di taruh pada kedua tangan itu". Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al-Haakim. Menurut beliau sanad hadits ini shohih.
Kemudian bentuk atau cara dikabulkan doa seseorang adalah apa saja yang dilakukan oleh seseorang yang berdo'a akan berdampak kebaikan baginya. Baik yang ditemukan atau dirasakan langsung atau tidak langsung. Sebab seluruh aktifitas orang yang berdo'a itu baik, baik ia mengerti atau tidak mengerti. Karena itu Rosululloh bersabda yang artinya:
"Tidaklah seorang muslim berdo'a dengan satu permintaan yang di dalamnya tidak ada dosa juga tidak ada usaha untuk memutus kefamilian, kecuali Alloh akan memberikan padanya salah satu dari tiga hal:
Adakalanya Alloh akan menyegerakan permintaannya
Adakalanya Alloh akan menyimpan untuk (diterima) di akhirat
Adakalanya Alloh akan menolak keburukan darinya sepadan dengan doa yang diminta.
Maka para sahabat berkomentar ;"Kalau begitu kita akan memperbanyak do'a". Maka Rosululloh menanggapinya dengan sabda beliau: "Allohu Aktsaru ; Alloh Maha (memberi) yang lebih banyak." Hadits riwayat Ahmad dan Al-Bazzaar dan Abu Ya'laa dengan sanad yang Jayyid/baik.
Imam Al-Haakim berkata : Hadits ini sanadnya shohih.
Bahkan secara terperinci Rosululloh menjelaskan kepada seluruh manusia hingga betul-betul jelas perkaranya, bahwa semua akan terlihat buah dari sebuah do'a meskipun do'a tersebut disangka belum terkabulkan.
Rosululloh bersabda: "Alloh akan memanggil seorang mukmin pada hari Qiyamat sehingga ia berada tepat dihadapanNya. Alloh bertanya: wahai hambaku, sungguh aku telah memerintahkan kepadamu untuk berdoa kepadaku dan Aku janjikan kepadamu untuk mengabulkanmu, maka apakah kamu sudah berdo’a kepadaku? Orang mukmin itu menjawab: ya wahai Tuhan. Alloh menjelaskan: Adapun kamu berdoa kepadaku pastilah Aku akan mengabulkannya,. Adapun kamu pernah berdo’a pada hari itu agar Aku memberi kelapangan kepadamu atas kesusahan yang menimpamu maka apakah Aku berikan itu kepadamu? Orang mukmin itu menjawab: ya wahai Tuhan. Alloh menjelaskan: Sesungguhnya Aku menyegerakan hal itu kepadamu sewaktu kamu masih di Dunia.
76. Dan Sesungguhnya kami Telah pernah menimpakan azab kepada mereka[1015], Maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri.
[1015] yang dimaksud dengan azab tersebut antara lain kekalahan mereka pada peperangan Badar, yang dalam peperangan itu orang-orang yang terkemuka dari mereka banyak terbunuh atau ditawan, dan musim kering yang menimpa mereka, hingga mereka menderita kelaparan. (lihat ayat 75).
62. Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi[1104]? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).
[1104] yang dimaksud dengan menjadikan manusia sebagai khalifah ialah menjadikan manusia berkuasa di bumi.
Berita gembira dari Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam bagi seseorang yang diterima do'anya bahwa ia termasuk golongan Marhumin ; orang-orang yang dirohmati Alloh. Rosululloh bersabda :
Artinya : "Barangsiapa diantara kalian telah dibukakan pintu do'anya, maka berarti telah dibukakan baginya pintu-pintu rohmat. Dan tidaklah Alloh lebih senang dimintai kecuali dimintai kesehatan".
(HR. At-Turmudzy dan Al-Hakim).
Kabar gembira lain juga pernah disampaikan Rosululloh, bahwa orang yang berdo’a itu dalam lindungan dan tanggungan khusus dari hadapan Alloh Ta’ala . Bagaikan sebuah pedang bagi seorang prajurit dalam sebuah peperangan, disamping berfungsi sebagai alat penyerang untuk mengalahkan musuh juga sebagai pelindung dari serangan musuh. Sebagaimana hadits riwayat Al-Haakim Rosululloh bersabda; "Doa adalah pedang orang mukmin, dan tiang agama juga cahaya langit dan bumi". Sedang hadits riwayat Ibnu Hibbaan juga Al-Haakim Rosululloh bersabda: "Janganlah kamu merasa lemah dalam berdo’a, Karena sesungguhnya seseorang tidak akan mendapat bahaya (rusak) bila (selalu) beserta do’a".
Pada kesempatan yang lain Rosululloh bersabda:
"Maukah kalian saya tunjukkan apa saja yang akan menyelamatkan kalian dari musuh-musuh kalian dan yang akan melancarkan rizqi kalian? (Yaitu); kalian selalu berdo’a kepada Alloh pada siang dan malam kalian, karena sesungguhnya do’a adalah pedang seorang mukmin". Hadits riwayat Abu Ya’laa.
Doa seseorang pasti akan dikabulkan dan diterima oleh Alloh. Rosululloh bersabda :
"Sesungguhnya Alloh itu Maha hidup dan Maha Dermawan. Alloh malu bila seseorang menengadahkan kedua tangannya berdo’a kepadaNya kemudian tertolak dengan tangan hampa".
Hadits Riwayat Abu Dawud dan At-Turmudzy.
Ibnu Maajah menganggap hadits ini sebagai hadits hasan. Begitu juga Ibnu Hibbaan dalam kitab shohihnya. Dan Al-Hakim berpendapat bahwa hadits ini Shohih atas persyaratan Al-Bukhory dan Muslim.
Rosululloh pernah bersabda yang artinya:
"Sesungguhnya Alloh itu Maha Kasih dan Maha Dermawan. Alloh malu pada hambaNya bila ia menengadahkan kedua tangannya untuk berdo’a kepadaNya kemudian tidak ada kebaikan yang di taruh pada kedua tangan itu". Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al-Haakim. Menurut beliau sanad hadits ini shohih.
Kemudian bentuk atau cara dikabulkan doa seseorang adalah apa saja yang dilakukan oleh seseorang yang berdo'a akan berdampak kebaikan baginya. Baik yang ditemukan atau dirasakan langsung atau tidak langsung. Sebab seluruh aktifitas orang yang berdo'a itu baik, baik ia mengerti atau tidak mengerti. Karena itu Rosululloh bersabda yang artinya:
"Tidaklah seorang muslim berdo'a dengan satu permintaan yang di dalamnya tidak ada dosa juga tidak ada usaha untuk memutus kefamilian, kecuali Alloh akan memberikan padanya salah satu dari tiga hal:
Adakalanya Alloh akan menyegerakan permintaannya
Adakalanya Alloh akan menyimpan untuk (diterima) di akhirat
Adakalanya Alloh akan menolak keburukan darinya sepadan dengan doa yang diminta.
Maka para sahabat berkomentar ;"Kalau begitu kita akan memperbanyak do'a". Maka Rosululloh menanggapinya dengan sabda beliau: "Allohu Aktsaru ; Alloh Maha (memberi) yang lebih banyak." Hadits riwayat Ahmad dan Al-Bazzaar dan Abu Ya'laa dengan sanad yang Jayyid/baik.
Imam Al-Haakim berkata : Hadits ini sanadnya shohih.
Bahkan secara terperinci Rosululloh menjelaskan kepada seluruh manusia hingga betul-betul jelas perkaranya, bahwa semua akan terlihat buah dari sebuah do'a meskipun do'a tersebut disangka belum terkabulkan.
Rosululloh bersabda: "Alloh akan memanggil seorang mukmin pada hari Qiyamat sehingga ia berada tepat dihadapanNya. Alloh bertanya: wahai hambaku, sungguh aku telah memerintahkan kepadamu untuk berdoa kepadaku dan Aku janjikan kepadamu untuk mengabulkanmu, maka apakah kamu sudah berdo’a kepadaku? Orang mukmin itu menjawab: ya wahai Tuhan. Alloh menjelaskan: Adapun kamu berdoa kepadaku pastilah Aku akan mengabulkannya,. Adapun kamu pernah berdo’a pada hari itu agar Aku memberi kelapangan kepadamu atas kesusahan yang menimpamu maka apakah Aku berikan itu kepadamu? Orang mukmin itu menjawab: ya wahai Tuhan. Alloh menjelaskan: Sesungguhnya Aku menyegerakan hal itu kepadamu sewaktu kamu masih di Dunia.
No comments:
Post a Comment